Kemasan pada produk obat menjadi faktor cukup krusial dalam industri farmasi. Pasalnya, obat merupakan produk yang wajib terjamin keamanannya saat konsumen makan atau minum. Pengemasan yang buruk jelas akan menurunkan kualitas obat, bahkan dapat membahayakan konsumen.
Dengan adanya banyak risiko dan potensi yang mudah merusak obat, perusahaan farmasi senantiasa berusaha menyediakan packaging obat yang aman. Apalagi sifat dan karakteristik obat berbeda-beda. Tidak semua obat cocok menggunakan satu jenis pengemas.
Pada artikel ini, kita akan sama-sama mempelajari karakteristik, kegunaan, hingga jenis-jenis pengemasan obat. Semoga informasi ini dapat membuat kita lebih peka akan pentingnya packaging obat-obatan. Jadi, nantinya kita lebih selektif dan hati-hati saat membeli obat.
Karakteristik dan Kegunaan Kemasan atau Dus Obat
Secara umum, karakteristik pengemasan obat yang baik dapat kita lihat sebagai berikut:
• Mampu memberikan proteksi maksimal terhadap obat dari faktor lingkungan seperti suhu dan kelembapan
• Punya fungsi sebagai barrier dari penetrasi gas
•Mencegah terjadinya oksidasi dan reduksi
•Menjaga dari kebocoran saat distribusi
•Pencetakan bahan kemas yang mudah dan stabil
Dengan adanya karakteristik tadi, sangat wajar jika akhirnya pengemasan obat mesti ketat. Tidak sembarang bentuk dan jenis kemasan dapat produsen obat pakai. Terlebih produk obat juga memiliki batas kedaluwarsa tertentu yang harus terjaga agar tidak rusak sebelum masa itu habis.
Sementara, pengemasan obat juga tentu memiliki tujuan atau kegunaan tertentu. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
•Media penyimpanan yang berfungsi memproteksi stabilitas obat serta efikasinya
•Melindungi produk dari degradasi
•Media identifikasi obat
•Tempat mencantumkan berbagai informasi penting bagi konsumen
Informasi yang wajib tercantum pada kemasan antara lain: nomor batch, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, harga eceran tertinggi (HET), nomor izin edar, serta informasi penting lain. Misalnya, kandungan obat, dosis obat, cara pemakaian obat, efek samping, dan lain-lain.
Tipe Kemasan/ Dus Obat
Berdasarkan fungsinya dalam melindungi obat, terdapat tiga tipe pengemasan obat yang kerap kita jumpai.
1. Bahan Kemas Primer
Bahan kemas ini tentu saja langsung bersentuhan dengan produk obat. Maka, kualitas dari jenis bahan kemas primer harus sangat baik dan aman. Jangan sampai jenis bahannya justru dapat bereaksi atau mencemari produk obat.
Terdapat dua jenis bahan kemas primer, yakni pemakaian untuk dosis tunggal dan dosis multi. Dosis tunggal maksudnya hanya konsumen makan sekali saja, contohnya sachet. Sementara, dosis multi bisa lebih dari sekali makan atau konsumsi, contohnya botol dan blister.
2. Bahan Kemas Sekunder
Berbeda dengan bahan kemas primer, bahan kemas selanjutnya ini jelas tidak bersentuhan langsung dengan produk obat. Bahan kemas sekunder memiliki fungsi menjaga kemasan primer. Jadi, dapat kita katakan juga sebagai proteksi ganda.
Misalnya, kotak dari obat batuk berbentuk botol atau box dari obat berkemasan blister.
3. Bahan Kemas Tersier
Bentuk umum dari bahan kemas tersier adalah berupa karton atau dus besar yang isinya berupa kemasan sekunder dalam jumlah tertentu. Fungsi utamanya adalah untuk menjaga proses distribusi obat tetap terjaga rapi sekaligus aman.
Selain itu, adanya bahan kemas tersier amat mempermudah petugas gudang dalam handling produk obat.
Jika kamu sedang mencari kemasan dus yang pas dan aman untuk produk obat, kosmetik, atau lainnya kamu bisa mengeceknya di Lariss.id berikut. kami bisa mengirimnya ke berbagai kota di Indonesia, salah satunya seperti di kota Salatiga Jawa Tengah. Untuk informasi lebih lanjut silahkan klik website lariss.id.