5 Alasan Mengapa Tampilan Packaging Makanan Sering Tidak Cocok dengan Isinya

5 Alasan Mengapa Tampilan Packaging Makanan Sering Tidak Cocok dengan Isinya

Ketika membeli produk makanan di warung atau supermarket, banyak dari kita tertarik pada penampilan Packagingnya yang menarik. Melihat desain yang menarik dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan. Namun, sayangnya, seringkali kita merasa bahwa penampilan menarik tersebut tidak selalu mencerminkan kualitas atau isi sebenarnya dari produk yang akan kita beli.

Kekecewaan ini muncul karena terdapat perbedaan antara kemasan luar yang menarik dan realitas produk di dalamnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Sejumlah faktor dapat menjadi penyebabnya. Beberapa produsen lebih fokus pada penampilan dan branding produk daripada memberikan gambaran yang akurat tentang isi sebenarnya. Pemakaian foto, ilustrasi, atau penambahan elemen dekoratif pada Packaging juga dapat menciptakan kesan yang berbeda dengan kenyataan.

 

Selain itu, perubahan formulasi, desain, atau bahkan perbedaan dalam proses produksi juga dapat berkontribusi pada ketidaksesuaian antara Packaging dan isi produk. Oleh karena itu, meskipun penampilan Packaging bisa menjadi daya tarik utama, sebagai konsumen bijak, penting untuk tetap waspada dan membaca label serta ulasan konsumen sebelum membuat keputusan pembelian.

 

 

1. Sengaja Didesain Untuk Menarik Perhatian Konsumen

Seringkali kita melihat bahwa produk makanan memiliki Packaging yang sangat menarik, meskipun kandungannya mungkin biasa saja. Mengapa hal ini terjadi? Ini dikarenakan desain Packaging sengaja dibuat untuk mencuri perhatian konsumen.

Meskipun produsen memiliki kemampuan untuk membuat Packaging yang sepenuhnya mencerminkan isi produk, strategi ini tidak selalu dapat diterapkan pada semua jenis makanan. Karena Packaging yang terlalu sederhana juga dapat membuat produk kurang diminati dan sulit terjual

2. Keterbatasan Dimensi Packaging

Batasan dalam dimensi packaging seringkali menjadi faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan antara penampilan luar packagingdan isi produk makanan. Apabila isi produk harus sesuai dengan dimensi packagingnya, hal tersebut dapat menuntut penambahan ukuran packagingyang sebenarnya tidak efisien. Terutama ketika beberapa produk perlu didistribusikan ke lokasi yang jauh, menyesuaikan dimensi packaging menjadi suatu tantangan tersendiri.

3. Tampilan Makanan Dalam Packaging Melalui Proses Editing

Tampilan makanan yang terpampang di bagian depan packaging seringkali begitu memukau karena telah mengalami proses editing khusus. Proses tersebut melibatkan penataan makanan, penambahan berbagai topping, pemotretan, dan pengeditan agar terlihat menarik serta menggoda.

 

Sebagai hasilnya, ketika Anda menyajikan makanan tersebut sendiri, kemungkinan besar Anda akan menemukan bahwa penampilan makanannya berbeda dan tidak seindah yang terlihat di gambar packaging. Bahkan jika Anda mengikuti petunjuk memasak yang diberikan, tidak ada jaminan bahwa makanan akan terlihat persis seperti yang tergambar di packaging.

4. Hanya sebagai Panduan Penyajian

Desain packaging yang menarik sebenarnya tidak hanya berperan sebagai gambaran produk yang akan diterima. Jika diperhatikan dengan seksama, di sekitar gambar utama makanan, terdapat teks kecil yang memberikan “saran penyajian.”

Dengan kata lain, konsumen diminta untuk menambahkan elemen tambahan agar tampilan makanan sesuai dengan yang terlihat pada packaging. Dalam konteks ini, gambar makanan pada packaging bertujuan memberikan inspirasi kepada konsumen untuk menghidangkan produk tersebut dengan cara tertentu.

 

Sebagai contoh, pada packaging mi instan, konsumen diajak untuk menambahkan telur, daging ayam, dan sayuran. Demikian pula, pada packaging biskuit, gambar susu mungkin menunjukkan saran bahwa biskuit akan lebih nikmat jika disajikan bersama segelas susu.

5. Efisiensi Biaya

Penampilan menarik makanan di packaging tidak selalu dimaksudkan untuk menipu konsumen. Sebaliknya, itu merupakan keputusan produsen untuk memotong biaya produksi dan tetap menjaga daya tarik produk mereka tanpa menaikkan biaya produksi secara berlebihan.

Jika semua komponen yang terlihat di packaging harus disertakan dalam produk jadi, harga produk kemungkinan akan naik secara signifikan. Namun, dengan mempertahankan beberapa elemen hanya sebagai ilustrasi, produsen dapat menjaga harga agar tetap terjangkau oleh berbagai kalangan konsumen.

Berbagai faktor dapat menyebabkan perbedaan antara penampilan packaging dan isi produk. Meskipun terkadang hal ini dapat mengecewakan, pemahaman tentang alasan di balik keputusan desain dapat memberikan pencerahan kepada konsumen yang merasa heran dengan perbedaan tersebut.

Intermezzo

Produk makanan khas suatu daerah sering kali mencerminkan kekayaan budaya dan tradisionalnya. Dalam konteks Banjar Lampung yang kaya akan keanekaragaman kuliner, kita dapat membayangkan bahwa packaging makanan lokal mungkin dirancang untuk mencerminkan keunikan dan keindahan budaya setempat. Potensi penggunaan warna-warna cerah atau motif tradisional dalam packaging dapat mencerminkan kegembiraan dan kehangatan dari kehidupan sehari-hari di Banjar Lampung. Packaging makanan juga dapat menjadi medium untuk mempromosikan produk lokal dan menunjukkan keindahan alam serta kekayaan bahan-bahan alami yang digunakan dalam makanan khas daerah ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *